REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hasan Basri Tanjung
Sedari kecil, kita diajarkan doa agar dikaruniai akhir hidup yang baik (husnul khatimah), sekaligus dijauhkan dari ujung hidup yang buruk (suu`ul khatimah). Salah satunya adalah "Allahumma akhtim lanaa bi husnil khatiimah, wa laa takhtim 'alainaa bi suu`il khatimah". (Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan akhir yang baik, dan janganlah akhiri hidup kami dengan akhir yang buruk).
Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya amalan itu bergantung akhirnya (HR Bukhari). Alquran juga mengingatkan agar teguh dalam keyakinan akidah tauhid, hingga wafat dalam dekapan Islam seperti yang diajarkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Yaqub AS kepada anak-anaknya (QS 2: 132, 3: 102).
Prof Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar pun mengatakan, "Sampai akhir hayat di kandung badan, pegang teguhlah agama yang satu ini, agama menyerahkan diri sepenuh dan sebulatnya kepada Allah, tidak bercabang kepada yang lain dan tidak mempersekutukan..."
Sebagai tanda bakti (birrul walidain), apa yang kita lakukan untuk kedua orang tua agar mereka wafat dalam keadaan husnul khatimah? Adalah Prof Mahmud, rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, ketika mengisi Kajian Islam di Kampus IUQI Bogor bulan lalu mengulas hal ini. Sebab, belakangan kian banyak anak yang galau dalam mengurus orang tuanya.
Untuk menjawab kerisauan ini, beliau merancang Madrasah Husnul Khatimah. Ada empat nilai penting yang akan mengalir, yakni: Pertama, menjadi wahana belajar menuju akhir kehidupan yang baik. Agama mendorong kita agar menuntut ilmu dari ayunan sampai ke liang lahad.
Kedua, orang tua bisa menjalin interaksi sosial dengan orang lain, sehingga menyehat kan pikiran dan emosinya. Ketika anak berangkat kerja, seka ligus pula mengantarkan orang tuanya ke Madrasah. Selain bisa bergaul dengan teman seusia, mereka juga didampingi oleh guru-guru pembimbing dari berbagai disiplin ilmu. Kemudian, pada sore hari dapat berkumpul kembali bersama ke luarga di rumah.
Ketiga, orang tua akan merasa disayangi oleh anaknya. Ketika usia senja, orang tua se ring kali merasa kurang men dapat perhatian dari keluraga. Madrasah ini akan membuat mereka lebih bermakna dan bisa menyiapkan diri menghadap Allah SWT dengan tenang (QS 89: 27-30). Mengisi waktu dengan zikir, shalat sunah, membaca Alquran dan aktivitas lain, hingga tiba sakaratul maut pun di-talqin kalimat tauhid.
Keempat, memberikan contoh cara berbakti kepada anak-anak. Nabi SAW berpesan, "Berbaktilah kepada kedua orang tuamu, niscaya anakanakmu pun akan berbakti kepadamu" (HR at-Tabrani). Sudahkah kita berikhtiar sungguh- sungguh agar kedua orang tua meraih husnul khatimah? Allahu a'lam bish-shawab.
https://ift.tt/2BVX69H
December 07, 2018 at 04:10PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2BVX69H
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment