Tuesday, December 4, 2018

Polri Belum Bisa Memastikan Jumlah Korban Nduga Papua

Penyelamatan korban merupakan prioritas utama bagi tim yang bertugas di lokasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri masih belum dapat memastikan jumlah korban dalam peristiwa penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. Kapolda Papua beserta Pangdam Cenderawasih saat ini menuju lokasi untuk melakukan tindak lanjut atas kejadian penembakan tersebut.

"Peristiwa ini memang terjadi, tetapi Mabes Polri belum memastikan jumlahnya (korban)," kata Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/12).

Iqbal menjelaskan penyelamatan korban merupakan prioritas utama bagi tim yang bertugas di lokasi. "Prioritas utama adalah kami melakukan upaya-upaya penyelamatan korban. Kami belum tahu pasti di sana masih ada yang hidup atau tidak," tuturnya.

Saat ini, Polri sedang menyelidiki untuk mencari kelompok yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. "Polri dan TNI akan mengejar dan menindak tegas kelompok ini," ucap mantan Wakapolda Jatim ini, menegaskan.

Mantan kapolrestabes Surabaya ini juga belum bisa memastikan motif para pelaku menyerang para pekerja proyek ini. "Motifnya belum jelas," katanya.

Polri juga menyesalkan para korban adalah para pekerja proyek yang sedang bekerja keras untuk membangun infrastruktur di Papua. "Sangat disayangkan saudara-saudara kita yang menjadi korban adalah pekerja proyek infrastruktur yang ingin membangun Papua, menyambungkan konektifitas wilayah a dan wilayah b, Kabupaten Nduga ke wilayah lain," ujarnya.

Dalam konferensi pers tersebut, Polri memastikan bahwa secara umum situasi keamanan di wilayah Papua tetap kondusif dan pihak TNI bersama Polri akan segera melakukan tindakan hukum terhadap para pelaku. "Alhamdulillah semua wilayah Papua, Papua Barat dan seluruh Indonesia relatif aman dan kondusif. Hanya di Nduga, Distrik Yigi. Masyarakat jangan panik dan jangan cemas," tambahnya.

Sebelumnya Kabid humas Polda Papua Kombes AM Kamal menginformasikan 31 orang telah meninggal dunia dan satu orang hilang diduga karena dibunuh oleh KKB di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Ia menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama, delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh KKB dan satu orang belum ditemukan.

Kombes Kamal menambahkan bahwa para korban adalah pekerja proyek Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak. Aksi pembunuhan terhadap para korban terjadi pada Ahad (2/12).

"Dari informasi masyarakat bahwa pembunuhan terhadap para pekerja proyek Istaka Karya terjadi pada hari Minggu 2 Desember 2018," kata Kamal.

Peristiwa pembunuhan itu baru diketahui ketika kendaraan yang membawa para pekerja ke lokasi proyek tidak kembali sesuai jadwal. "Dari informasi bahwa satu mobil Strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena," ungkapnya.

Atas informasi tersebut tim personel gabungan TNI dan Polri mengecek lokasi proyek dan di tengah perjalanan didapat informasi bahwa jalan menuju lokasi sudah diblokade oleh KKB. "Saat tiba di kilometer 46, tim bertemu dengan salah 1 mobil dari arah Distrik Bua dan menyampaikan untuk tim segera balik karena jalan diblokade oleh Kelompok Kriminal Bersenjata," ujar Kamal.

Polri menyatakan akan berupaya untuk segera menangkap pelaku.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2U9LYgJ
December 04, 2018 at 03:24PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2U9LYgJ
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment