REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 22 miliar untuk pemerintahan desa. Anggaran tersebut, merupakan dana bagi hasil. Dengan adanya dana bagi hasil ini, diharapkan desa mampu mengembangkan potensi wilayahnya. Sehingga, kedepan desa bisa mandiri.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan dana bagi hasil ini akan digelontorkan selama dua tahun berjalan. Seharusnya, anggaran ini digelontorkan pada tahun ini. Namun, karena anggarannya minim, maka pencairannya akan dilalukan pada 2019 mendatang.
"Kita ingin, dana bagi hasil untuk desa ini bisa kita selesaikan di tahun depan," ujar Anne, dalam kegiatan bursa inovasi desa, Selasa (4/12).
Anne menyebutkan, dengan adanya dana bagi hasil ini diharapkan desa bisa mandiri. Serta, mampu mengolah potensi sumber daya yang ada di wilayah itu. Apalagi, saat ini desa dituntut untuk lebih inovatif lagi.
Dengan adanya potensi ini, lanjut Anne, maka desa itu bisa mengembangkannya. Terlebih lagi, saat ini telah didukung oleh pembangunan infratruktur yang memadai. Sehingga, desa bisa maju dan mandiri berbekal potensi yang ada.
Menyinggung soal bursa inovasi desa, Anne mengatakan, hal ini adalah ikhtiar dan langkah yang sangat strategis yang digagas Kementerian Desa. Sulaya, para pengambil kebijakan baik pusat maupun daerah mempunyai gambaran tentang perkembangan dan pembangunan desa.
Hal ini, tentu saja harus disikapi oleh para aparatur desa secara positif. Mudah-mudahan setiap desa bisa menggali secara maksimal potensi-potensi desa yang bernilai inovasi.
Di tempat yang sama, Koordinator Tenaga Ahli Pendamping Desa Kabupaten Purwakarta, Arief Syahid Hidayat mengatakan, ada tiga bursa yang kita prioritaskan yang nantinya diharapkan bisa ditiru oleh desa-desa di Purwakarta. Tiga bursa itu, yakni bursa infrastruktur, bursa ekonomi dan bursa sumber daya manusia.
"Kita berharap aparatur desa yang hadir dapat menyerap ide-ide yang ditawarkan pada Bursa Inovasi Desa 2018 ini. Dan tentu saja 2019 nanti bisa diimplementasikan sesuai potensi desa yang ada," ujarnya.
Menutup Arief, hingga kini di Kabupaten Purwakarta masih belum terdapat inovasi desa yang pembiayaannya berasal dari dana desa. Namun, ada beberapa desa yang sudah berinovasi dengan memanfaatkan CSR dari pihak-pihak tertentu. Kedepan kita berharap akan muncul inovasi-inovasi desa yang anggarannya berasal dari dana desa.
https://ift.tt/2DZSoJx
December 04, 2018 at 05:28PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2DZSoJx
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment