REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menambah jumlah tong sampah dalam menghadapi musim libur Natal dan Tahun Baru. TMII juga menambah jumlah petugas untuk mengarahkan masyarakat agar membuang sampah di tempatnya.
"Kami memperbanyak jumlah tong sampah di sejumlah titik yang ada di TMII. Ini dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya sampah plastik yang dibuang sembarangan pada saat musim liburan," ujar Panitia pekan liburan Natal dan Tahun Baru Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Dwi Windyarto.
Dwi mengatakan tong sampah yang disediakan merupakan tong sampah yang terpilah baik organik, anorganik dan juga kertas. TMII menargetkan ada sekitar 450 ribu pengunjung yang akan berkunjung ke tempat wisata yang terletak di wilayah Jakarta Timur itu pada saat libur Natal dan Tahun Baru.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Riyanto meminta agar pengelola tempat wisata di Tanah Air untuk menambah tong sampah untuk mengantisipasi membludaknya sampah plastik pada saat musim liburan. "Kami meminta agar pengelola tempat wisata untuk menambah tong sampah untuk mengantisipasi banyaknya sampah plastik. Pengelola tempat wisata harus menyediakan tempat sampah yang terpilah, baik yang organik dan anorganik," kata Bambang.
Bambang mengatakan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah, yang organik dan anorganik masih kurang. Padahal pemilahan itu memudahkan petugas kebersihan untuk melakukan pengolahan sampah.
"Kalau kita bandingkan dengan petugas kebersihan kita dan luar negeri sungguh berbeda. Kalau di luar negeri, jumlah petugasnya paling hanya satu orang yang mengambil sampah, sedangkan di kita banyak sekali dan proses pemilahan sampahnya membutuhkan waktu lama," jelas Bambang.
Begitu juga kesadaran masyarakat akan sampah plastik juga sangat kurang. Untuk itu perlu upaya kolektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.
Komisi VII DPR, kata Bambang, saat ini sedang membahas mengenai peraturan mengenai limbah terutama sampah plastik dan dia juga mengamati banyak perusahaan yang kurang peduli dengan bahaya sampah plastik. "Sampah plastik ini sangat berbahaya sekali. Tidak hanya mencemari lingkungan, tapi juga berbahaya bagi manusia dan terurainya lama," kata Bambang lagi.
Data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Jumlah sampah plastik itu semakin bertambah ketika musim liburan.
https://ift.tt/2UOPgGs
December 16, 2018 at 09:30PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2UOPgGs
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment