REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dihantam persoalan yang sangat serius. Ketua umum mereka, Romahurmuziy alias Romi dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun partai berlambang ka'bah itu tetap solid untuk memenangkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-KH Maruf Amin di Pilpres 2019.
Hal itu merupakan perintah Mukernas III PPP yang digelar di Hotel Seruni Bogor, Rabu (20/3) lalu. Keputusan tersebut diambil secara bulat setelah mendengarkan pendapat dari 34 DPW PPP se-Indonesia. "Mukernas III yang berlangsung di Bogor beberapa waktu lalu tidak merubah dukungan PPP ke Pak Jokowi. PPP tetap memerintahkan semua kader untuk memenangkan Paslon 01” tegas Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara, Sabtu (30/3).
Sehingga, keputusan Mukernas III tersebut sekaligus mematahkan spekulasi bahwa PPP beralih dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pasca kasus yang menimpa Romi. Jadi peralihan pimpinan PPP dari Romi ke Suharso Monoarfa sebagai Plt Ketua Umum PPP tidak mengubah kebijakan partai untuk tetap mendukung Joko Widodo-KH Maruf Amin.
Sementara itu Suharso mengaku selalu meminta kadernya untuk tetap merapatkan barusan untuk mensukseskan kemenangan Joko Widodo-KH Maruf Amin. Misalnya, saat bertemu dengan ratusan pengurus DPC dan DPW di Surabaya Jumat kemarin (29/3) misalnya, ia meminta kader untuk memasukkan kata dukungan untuk Jokowi dalam yel-yel yang harus diterikkan kader PPP.
“Yel-yel kita dalam Pemilu ini adalah ‘Yuk Coblos Ka'bah, PPP Partaiku, Jokowi Presidenku’,” tutur Suharso.
Suharso yakin, Joko Widodo-KH Maruf Amin akan mampu mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Bahkan selisih kemenangan akan cukup besar, khususunya di Jawa Timur yang menjadi salah satu basis pendukung Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
https://ift.tt/2Wx1vr6
March 31, 2019 at 05:27PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Wx1vr6
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment