REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bantul, Aka Lukluk Firmansyah mengatakan, tidak ada kerusakan terhadap Sekolah Menengah Atas (SMA) akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Bantul, DIY, pada 17 Maret lalu. Hal ini mengartikan, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk SMA yang digelar, Senin 1 April nanti tidak terganggu akibat kerusakan bangunan karena banjir dan longsor. "Untuk sekolah SMA tidak ada (yang rusak)," kata Aka kepada Republika.co.id, Ahad (31/3).
Ia mengatakan, untuk kerusakan sekolah di Bantul tidak terlalu besar. Hanya terjadi kerusakan di SDN Sukorame, Dlingo, Bantul.
Namun, kerusakan di SD tersebut tidak berdampak terhadap aktivitas belajar dan mengajar. Sehingga, saat ini pun aktivitas di sekolah tersebut masih berjalan lancar. "(Yang rusak) Hanya taludnya saja, SD Sukorame. Tidak mengganggu kegiatan belajar dan yang terkena banjir sudah dibersihkan," ujar Aka.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, tidak ada siswa yang tertunda mengikuti UNBK pascabanjir dan longsor. Baik di Kabupaten Bantul, Kulon Progo maupun Gunungkidul.
Ia menjelaskan, komputer yang sudah disiapkan di tiap sekolah yang terdampak banjir pun tidak ada yang mengalami kerusakan. Sehingga, tidak ada kendala siswa dalam menghadapi UNBK. "Sekolah di daerah terkena bencana ikut UNBK semua. Karena sekolah yang terkena banjir, alat komputernya tidak terkena banjir," ujar Baskara.
Dalam mengantisipasi adanya gangguan listrik saat pelaksanaan UNBK, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan PLN. Sehingga, diharapkan saat pelaksanaan UNBK tidak ada kendala listrik padam yang terjadi. "Kita sudah ingatkan PLN supaya tidak ada pemadaman selama UNBK," ujarnya.
https://ift.tt/2uyC5xt
March 31, 2019 at 03:34PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2uyC5xt
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment