Masjid diharapkan menjadi pusat sosial ekonomi.
REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- BNI Syariah terus mengoptimalisasi peran masjid dalam hal manajemen dan keuangan. Setelah melakukan pelatihan manajemen masjid di Mataram, kali ini bersama Yayasan Daarut Tauhiid Peduli kembali bersinergi mengadakan pelatihan manajemen masjid di Lhokseumawe.
Lhokseumawe adalah kota kedua yang dipilih BNI Syariah untuk acara Pelatihan Manajemen Masjid di tahun 2019. Pelatihan pada Sabtu (30/3) ini dihadiri oleh SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi dan Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Bambang Sutrisno.
Iwan Abdi berharap pelatihan masjid dapat mengoptimalkan pengelolaan masjid baik dari segi keuangan, organisasi, penyusunan program dan pengembangan usaha. Selain itu, BNI Syariah berupaya membantu masjid mempunyai legalitas dokumen sebagai persyaratan pembukaan rekening di BNI Syariah.
"Kedepan, kami berharap masjid menjadi pusat pengembangan sumber daya baik untuk kegiatan pendidikan, pembinaan, pembentukan karakter khususnya anak muda dan pemersatu umat aktifitas keumatan," kata Iwan dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.
Pelatihan manajemen masjid diikuti oleh 200 orang peserta perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dari 102 masjid yang tersebar dari Lhokseumawe dan Aceh Utara. Staff Ahli Perwakilan Walikota Lhokseumawe, Mehrabsyah berharap peserta pengurus masjid bisa menjadi motivator dan penggerak keaktifan masjid.
"Agar mampu menciptakan masjid yang bisa mengayomi masyarakat salah satunya di bidang sosial ekonomi," kata Mehrabsyah.
Asisten 2 Perwakilan Bupati Aceh Utara, Saifullah juga berharap acara manajemen masjid bisa diteruskan pada tahun depan. Menurutnya masjid harus mampu sebagai benteng akidah, solidaritas dan bangunan pemersatu umat.
Pada tahun ini, BNI Syariah menargetkan pelatihan manajemen masjid di 20 kota, dengan jumlah peserta sebanyak 4.000 orang dari 2.000 masjid. Target pelaksanaan Pelatihan Manajemen Masjid 2019 ini lebih tinggi dibanding pelaksanaan pada tahun 2018, yaitu di 10 kota dengan peserta sebanyak 2.284 orang dari 1.256 masjid.
Dua puluh kota ini yaitu Mataram, Lhokseumawe, Pekalongan, Kudus, Palembang, Jambi, Tanjung Karang, Batam, Pekanbaru, Purwokerto, Tasikmalaya, Cirebon, Malang, Jember, Bali, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Kendari dan Bogor.
Pada pelaksanaan program pelatihan masjid di 2018, BNI Syariah berhasil meningkatkan pertumbuhan jumlah dan volume rekening masjid di seluruh wilayah lokasi pelaksanaan program. Hal ini menjadi salah satu penopang portofolio DPK BNI Syariah secara keseluruhan di tahun 2018 mencapai Rp 35,50 triliun, tumbuh sebesar 20,82 persen dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3 juta.
https://ift.tt/2WCIWlr
March 31, 2019 at 06:05PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2WCIWlr
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment