REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto mengingatkan masyarakat setempat untuk mewaspadai peredaran uang palsu. Ia mengatakan, praktik tersebut marak menjelang Lebaran 1440 Hijriah.
"Masyarakat harus semakin waspada karena modus pemalsuan uang yang biasanya marak terjadi pada waktu-waktu meningkatnya kesibukan masyarakat melakukan transaksi jual beli," kata Sigit di Palangka Raya, Senin.
Terlebih lagi, menurut dia, sekarang telah memasuki masa menjelang Lebaran sehingga tingkat peredaran uang semakin meningkat. Selain itu, ia mencermati bermunculannya tempat dan jasa-jasa penukaran uang tidak resmi yang memungkinkan menjadi tempat beredarnya uang palsu.
"Kita harus bisa membedakan karakteristik uang asli dan palsu dengan melakukan 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini terkait kewaspadaan dan antisipasi peredaran uang palsu di wilayah Kota Palangka Raya.
Sigiit mengimbau agar masyarakat menukarkan uang di tempat resmi. Dengan begitu, masyarakat berarti telah ikut berupaya mengantisipasi peredaran uang palsu.
"Saat transaksi pun juga harus lebih teliti karena belanja ialah salah satu modus peredaran uang palsu," katanya.
Sigit memahami tingkat kebutuhan masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli selama Ramadhan dan Idul Fitri semakin tinggi. Kondisi itu rawan dimanfaatkan pengedar uang palsu untuk melancarkan aksinya.
Ia berharap pihak berwajib secara berkala terus melakukan langkah-langkah antisipasi peredaran uang palsu sehingga kerugian masyarakat akibat peredaran uang tersebut dapat ditekan.
http://bit.ly/2JHVQMu
May 28, 2019 at 05:15PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2JHVQMu
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment