REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Khalid Al-Falih menegaskan pada pukul 06.00 dua kapal tangker Arab Saudi menjadi sasaran serangan di zona ekonomi eksklusif di lepas pantai Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA), Ahad (12/5).
Saat itu kedua kapal tangker tersebut sedang dalam pelayaran melintasi Teluk. Satu kapal dalam perjalanan untuk mengisi minyak mentah Arab Saudi dari Pelabuhan Ras Tanura untuk dikirim ke pelanggan Aramco Saudi di Amerika Serikat.
"Untungnya, serangan tersebut tidak merenggut korban jiwa atau membuat tumpahan minyak. Tapi, serangan itu mengakibatkan kerusakan besar pada badan kedua kapal tersebut," kata Al-Falih, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Arab Saudi, SPA.
Khalid mencela serangan tersebut yang bertujuan merusak kebebasan pelayaran, dan keamanan pasokan minyak buat pelanggan di seluruh dunia. Ia juga menekankan tanggung-jawab bersama masyarakat internasional guna melindungi keselamatan pelayaran dan keamanan kapal tanker minyak untuk mengurangi konsekuensi peristiwa semacam itu terhadap pasar energi dan bahaya yang ditimbulkan pada ekonomi global.
Pada Ahad, Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan empat kapal komersial menjadi sasaran operasi sabotase di dekat perairan wilayah Uni Emirat Arab tanpa merenggut korban jiwa. Keamiran tersebut tidak memberi penjelasan lebih lanjut mengenai sabotase itu.
http://bit.ly/2YpseXr
May 13, 2019 at 02:06PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2YpseXr
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment