REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- BPJS Ketenagakerjaan memberikan apresiasi kinerja para agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (PERISAI) yang telah memberikan kontribusi kepesertaan. Sebanyak 10 agen perisai berkesempatan melakukan studi banding ke Sharoushi Jepang.
Pemberian reward tersebut untuk meningkatkan kompetensi para agen melalui interaksi secara langsung ke tempat dimana sistem keagenan perisai diadopsi. Selama di Jepang 10 Agen Perisai terbaik tersebut juga akan mengikuti pelatihan secara langsung tentang sharoushi yang merupakan sistem keagenan di Jepang. Mereka akan mengikuti Simposium Sharoushi.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto hadir sebagai pembicara pada forum tersebut. Agus memperkenalkan sistem keagenan Perisai BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh peserta symposium.
Melalui sistem keagenan Perisai, BPJS Ketenagakerjaan berupaya untuk memperluas cakupan kepesertaan dan pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Sejak diperkenalkan pada 5 Februari 2018, tercatat sampai dengan saat ini sebanyak 3.508 orang telah bergabung menjadi agen Perisai dengan jumlah akuisisi sebanyak 435 ribu tenaga kerja dengan nilai total iuran mencapai Rp 34,1 miliar.
Agus mengatakan 10 agen Perisai terbaik ini telah melewati proses penilaian yang sangat transparan sejak 1 April sampai dengan 30 September 2018. Para agen ini dinilai dari jumlah tenaga kerja dan perusahaan baru yang berhasil di akuisisi, jumlah iuran yang dikumpulkan, jumlah perusahaan dan tenaga kerja yang aktif membayar iuran, jumlah peserta program Jaminan Hari Tua dan jumlah peserta program Jaminan Pensiun.’
"Bekal pengetahuan yang diperoleh melalu pelatihan dan kunjungan secara langsung ke sharoushi dapat meningkatkan kompentesi dan membantu para agen dalam melakukan pekerjaan mereka untuk melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat Indonesia khususnya masyarakat pekerja Indonesia untuk mengenal dan ikut serta dalam program BPJS Ketenagakerjaan," kata Agus.
Dalam melaksanakan proses sosialisasi dan akuisisi kepesertaan, para agen Perisai dibekali dengan aplikasi berbasis web yang dapat diakses melalui ponsel pintar. "Agar kinerja mereka semakin meningkat, ke depannya kami akan melakukan peningkatan kapasitas SDM Perisai melalui pelatihan-pelatihan, evaluasi sistem rekrutmen Perisai, dan penyempurnaan sistem sertifikasi training Perisai yang semuanya akan dilaksanakan melalui kantor cabang pengelola Perisai di masing-masing daerah," kata Agus.
https://ift.tt/2C1oHpZ
December 10, 2018 at 07:36PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2C1oHpZ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment