REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik unani modern masih mempertahankan tradisinya sampai saat ini, termasuk mempertahankan gagasan hakikat keseim bang an dan prinsip bahwa perawatan membantu tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
Tanaman masih dianggap menyediakan sebagian besar obat-obatan unani. Dokter juga masih memeriksa denyut nadi, mata, urine, dan feses pasien, serta memunculkan detail riwayat keluarga dan kebiasaan pribadi untuk menyesuaikan perawatan dengan pasiennya.
Sejak 1980-an dan 1990-an, unani telah memperoleh reputasi sebagai pengobatan yang sangat manjur untuk menyembuhkan penyakit kronis yang tak bisa diatasi obat-obatan Barat, terutama penyakit pada saluran cerna dan tekanan darah tinggi. Para pasien juga terkesima pada komitmen dokter unani dan kagum akan perhatian dokter unani terhadap sejarah dan situasi medis.
Baca: Mengenal Pengobatan Unani
Dipandang dari sudut pandang ini, unani lebih dari sekadar pengobatan penyakit yang terkandung dalam bukubuku, tapi juga unani adalah hasil dari pencarian metode penyembuhan yang paling pragmatis dan panjang, yang dimulai ribuan tahun yang lalu, melintasi banyak tanah dan era, dan berlanjut hingga hari ini.
Di India, sebagian besar mahasiswa yang mempelajari pengobatan unani adalah Muslim. Guru besar pada Unani Medical College di Pune, India, Rehan Safee menjelaskan, kurikulum unani banyak yang akan tampak akrab bagi mahasiswa kedokteran di seluruh dunia, seperti halnya buku tentang anatomi yang diterbitkan oleh pihaknya untuk membedah mayat.
Di kampus itu, perpustakaan juga banyak menampung referensi medis Barat dan unani. Selain itu, banyak pula terdapat jurnal penelitian, yang sebagian besar berfokus pada formulasi herbal. Menurut Safee, unani selalu merupakan respons terbaik untuk mengatasi semua situasi medis, mulai dari cedera akibat kecelakaan hingga infeksi.
Baca Juga: Unani, Pengobatan Tradisional Yunani dan Islam
Memang banyak hal terbaik yang bisa dilakukan di rumah sakit gaya Barat. Namun, menurut dia, unani telah menun jukkan kemanjurannya untuk mengobati penyakit kronis, seperti radang sendi, tekanan darah tinggi, psoriasis, hepatitis, dan masalah pada saluran pencernaan.
http://bit.ly/2B4Zlqv
January 30, 2019 at 06:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2B4Zlqv
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment