REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Philodendron merupakan tanaman hias daun yang banyak diminati oleh kalangan pecinta dan penikmat tanaman hias, keindahannya tidak kalah dengan tanaman puring. Tanaman hias ini memiliki keindahan daun dan keragaman jenis sehingga sering kali tanaman ini menjadi bagian dari koleksi tanaman hias oleh para kolektor. Philodendron memiliki fungsi sebagai elemen pembentuk taman rumah. Terdapat lebih dari 500 spesies tanaman philodendron di seluruh dunia.
Tanaman asal hutan tropis Amerika ini mudah perawatannya. Cukup ditanam pada media gembur dan diletakkan di tempat teduh. Bentuk daunnya juga bermacam-macam, ada yang lonjong berujung lancip, bentuk hati atau jantung, mirip gergaji atau daun pepaya. Keindahan tanaman philodendron juga terlihat dari bentuk dan warna batang yang beragam. Bentuk batang umumya bulat, diameter bervariasi (tergantung umur tanaman). Warna batangnya akan berbeda tiap tingkat pertumbuhan. Warnanya pun indah. Ada yang berwarna hijau pada usia muda dan agak keabu-abuan pada umur dewasa. Selain itu ada juga yang hijau tua pada usia muda dan hijau kemerahan pada saat dewasa.
Philodendron variegata berwarna belang dewasa ini mulai banyak diminati oleh para pehobi atau kolektor. Harganya cukup fantastis, tinggi tanaman berukuran 60 cm dapat mencapai Rp 8,5 juta. Daunnya menarik perpaduan empat warna yaitu hijau, kuning muda, merah dan putih.
Cara pemeliharaan philodendron tidak rumit. Tanaman ini tergolong jenis tanaman yang tahan panas sehingga bisa ditanam di mana saja. Tanaman ini cocok ditanam di manapun termasuk di teras sebagai tanaman indoor. Tanaman ini juga mudah diperbanyak dengan jalan split anakan. Pertumbuhan philodendron tergolong cepat. Lebih cepat bila dibandingkan dengan anthurium.
Daun philodendron bisa mulus jika sehat. Tips dan trik agar daunnya mulus dan mengkilap adalah tanaman ini harus memperoleh jatah hara secara cukup dan seimbang. Agar daun tidak terbakar, sebaiknya ditaruh di tempat yang terhindar dari terik matahari. Daun bisa tampil mengkilap jika selalu dilap dengan busa basah setiap hari.
Begitu banyak manfaat Philodendron dan potensi pasarnya sangat tinggi, tanaman ini mulai banyak dikembangkan di Provinsi Jawa Barat antara lain di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. “Harga Philodendron di Sukabumi saat ini mencapai Rp 300 – 500 per daun.
“Prospek pemasarannya juga semakin luas mulai antar kota seperti ke Pasar Rawa Belong Jakarta maupun pasar antar pulau ke Lampung, Yogyakarta dan lain-lain. Terdapat lebih dari 500 spesies tanaman philodendron di seluruh dunia,” kata Ketua Poktan Alamanda, Hendrayana.
Hendrayana menuturkan, kapasitas pengiriman seminggu sekali sebanyak 25 ribu daun atau lima mobil sekali angkut. "Sebulan bisa mencapai 100 ribu daun. Pada 2014 dan 2015 lalu pernah ekspor ke Iran berupa benih Philodendron berukuran 20 cm sebanyak 20 ribu, setelah itu vakum,” ujarnya.
Ia menambahkan, penjualan tanaman hias ini mengisi pasar Lampung, Jogyakarta dan Jakarta.
Philodendron banyak digunakan sebagai daun potong untuk dekorasi maupun elemen pembentuk taman yang dapat berfungsi sebagai penyerap zat polusi/polutan. Zat polutan bernama ‘formaldehid’, biasa terdapat pada bahan busa dan partikel debu pada bahan karpet, dalam jumlah banyak akan merugikan kesehatan serta berpotensi mengakibatkan kanker. Melalui pemanfaatan tanaman Philodendron sebagai tanaman indoordapat menyerap zat polusi tersebut.
Potensi pengembangan dan manfaat dari tanaman philodendron cukup menjanjikan. Direktur Buah dan Florikultura Sarwo Edhy menyampaikan, "Agar pengembangan sentra tanaman philodendron semakin berkembang di beberapa sentra lokasi di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas unggulan florikultura selain krisan, mawar, anggrek, melati dan sedap malam,” kata dia.
http://bit.ly/2FzaMKM
January 20, 2019 at 03:28PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2FzaMKM
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment