REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan yang bergerak di sektor cryptocurrency, Bitocto Indonesia, melakukan survei selama periode Januari-Februari 2019 guna melihat sejauh mana animo masyarakat Indonesia berinvestasi di cryptocurrency. Sebanyak 29 partisipan dari berbagai kota di Indonesia ikut ambil bagian dalam survei tersebut.
Survei menunjukkan 65,5 persen partisipasan yang berasal dari kalangan generasi milenial gemar berinvestasi di sektor cryptocurrency. Data hampir serupa juga ditunjukkan oleh para member di Bitocto yang saat ini berjumlah lebih dari 18.000 orang.
Sebesar 70 persen di antaranya dikuasai oleh para generasi milenial. Uniknya lagi, mereka justru menetap di kota-kota kecil di Indonesia. “Kebanyakan yang berinvestasi di sektor ini adalah anak-anak muda. Dari hasil survei, 96,6 persen partisipannya juga didominasi oleh kaum laki-laki,” ujar Founder dan CEO Bitocto Indonesia Milken Jonathan, melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (5/3).
Angka yang cukup bervariatif justru ditunjukkan dari latar belakang para partisipan. Sebanyak 10,3 persen partisipan berasal dari kalangan pekerja lepas, 13,8 persen tidak bekerja, 24,1 persen pegawai swasta dan sisanya 51,7 persen merupakan pebisnis.
Metode investasi dengan cara trading masih cukup diminati di Indonesia. Sebanyak 55 persen partisipan memilih metode ini. Sementara empat persen lainnya memilih metode mining, sisanya sebesar 41 persen memilih menggunakan kedua metode sekaligus.
Partisipan meyakini bahwa investasi cryptocurrency merupakan investasi yang aman serta bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Sebanyak 96,6 persen di antaranya akan merekomendasikan investasi ini kepada para koleganya. Alasan utama partisipan berinvestasi adalah untuk menambah pendapatan dan ingin belajar memahami kompleksitas teknologi blockchain dan manfaatnya.
https://ift.tt/2C3JIA8
March 05, 2019 at 03:22PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2C3JIA8
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment