REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Akses jalan Dayeuhkolot-Banjaran, Kabupaten Bandung yang sempat terputus akibat banjir karena luapan sungai Citarum sudah bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat, Jumat (8/3). Meski begitu, genangan banjir masih ada namun dengan ketinggian yang perlahan menurun.
Berdasarkan pantauan, pengendara motor dan mobil yang hendak melintas harus berhati-hati dijalur tersebut. Sebab genangan banjir merendam badan jalan meski ketinggiannya perlahan sudah menurun.
Di jalan Siliwangi, arah Dayeuhkolot-Ciparay masih terendam banjir. Sementara di jalan Andir-Katapang masih terendam banjir. Meski Kamis (7/3) kemarin, hujan tidak turun di wilayah Kabupaten Bandung, namun di tiga wilayah kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot masih terendam banjir.
Salah seorang warga, Putra (24) mengungkapkan akses jalan Dayeuhkolot-Banjaran. Tepatnya di pasar Dayeuhkolot sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Mesi begitu, genangan banjir masih merendam badan jalan. Sehingga pengendara harus lebih berhati-hati.
"Jalur sudah bisa dilintasi tapi harus hati-hati karena masih ada genangan banjir," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (8/3). Sementara itu, di jalur Moch Toha-Dayeuhkolot, tepatnya di pabrik Metro masih terdapat genangan banjir meski bisa dilintasi kendaraan.
Humas Basarnas Jawa Barat, Joshua Banjarnahor, mengungkapkan banjir di tiga kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang masih terjadi. Dengan ketinggian yang bervariasi dari mulai 10 sentimeter hingga dua meter di wilayah Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah.
Ia menambahkan, jumlah pengungsi yang berasal dari Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot yang tersebar di berbagai tempat. Sebanyak 373 kepala keluarga, 1.104 jiwa, 129 lansia, 94 balita, 22 ibu hamil, 21 ibu menyusui, lima penyandang disabilitas, 99 anak.
https://ift.tt/2EMiNJp
March 08, 2019 at 09:34AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2EMiNJp
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment