REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timir Khofifah Indar Parawansa meminta kepada Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait menghasilkan sinergitas antara Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Kecil Menengah (UKM), serta Koperasi Wanita yang tersebar di Jawa Timur. Menurutnya, kerja sama satu kesatuan ini penting untuk menghasilkan produk unggulan, sehingga mempunyai daya saing terutama di tingkat regional seperti Jogjakarta, Jateng, Jabar, dan Sumatera Barat.
"Produk-produk unggulan antara lain batik, kerajinan, dan handycraft ini harus memperhatikan kualitas dan market aksesnya," kata Khofifah di Surabaya, Ahad (24/3).
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini pun menekankan pentingnya membangun koneksitas bagi pelaku IKM, UKM, dan Kopwan di Jatim. Selain itu, menurutnya yang tidak kalah pentingnya adalah pendampingan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain di Jatim, terutama yang sudah mempunyai jaringan ekspor.
Khofifah mengatakan, para pelaku usaha kerajinan ini biasanya mempunyai ide yang sudah diformulasikan dalam produk, namun terkendala pemasarannya. Padahal, kata dia, semua pelaku usaha kerajinan ini harus bisa menjangkau akses marketnya. Apalagi, pangsa pasar di Jatim sangat besar, yang pemenuhannya masih berasal dari provinsi lain.
"Maka kembali kepada daya saing produk itu sendiri. Daya saing produk ini tidak hanya jual beli secara langsung namun juga sekarang sudah merambah jual beli secara online," ujar Khofifah.
Khofifah kemudian meminta Kadisperindag dan Kadis Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim untuk menyandingkan data jumlah pembeli dan penjual secara langsung dan online. Sehingga bisa terlihat pangsa pasarnya baik dari daerah ataupun negara lain.
"Dari hasil data ini bisa terlihat pangsa pasar dari Jatim lalu dishare kepada koordinator Dekranasda maka bisa mengetahui pangsa pasarnya" kata Khofifah.
https://ift.tt/2FxOyYE
March 24, 2019 at 04:48PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2FxOyYE
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment