REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kalimantan Tengah mengekspor banyak komoditas unggulan Palm Kernel Expeller (PKE), Palm Kernel Olein (PKO) dan karet lempengan. Jumlah ekspor dari 2016 hingga 2018 untuk tiga komoditas tersebut meningkat tajam.
Kepala Pusat Karantina Tumbuhan Turhadi Noerachman mengatakan, ekspor pada 2016 PKE sebanyak 49 ribu ton dengan nilai Rp 213 milliar dan pada 2018 yaitu 132.164 ton senilai Rp 575 milliar, meningkat 170 persen. Ekspor PKO pada 2017 sebanyak 24 ribu ton bernilai Rp 170 milliar, naik hampir lima kali lipat di 2018 yaitu 175 ribu ton dengan nilai Rp 984 milliar. Sedangkan ekspor karet lempengan pada 2017 naik hampir empat kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu 4.753 ton dengan nilai Rp 84 miliar menjadi 129.837 ton atau Rp 2,3 triliun.
"Untuk mendukung pertumbuhan ekspor di Kalimantan Tengah, Barantan telah memberi kemudahan pelayanan sertifikasi ekspor kepada pelaku usaha berupa PPK Online dan Inline Inspection guna pemenuhan persyaratan SPS (Sanitary and Phytosanitary) sehingga dapat diekspor ke negara tujuan," katanya.
Sepanjang 2019, Karantina Palangkaraya tercatat telah mensertifikasi berbagai ekspor komoditas pertanian sebanyak 173.225 ton. Jika dinilai, ekspor tersebut setara dengan Rp 505 miliar yang terdiri dari Palm Kernel Expeller, Crude Palm Oil, Inti Kelapa Sawit, Refined Bleached Deodorized (RBD) Palm Olein, Karet lempengan dan Kayu Jelutong.
"Jumlah ini sudah mencapai 44 persen jumlah ekspor pada tahun sebelumnya," ujar dia.
Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi mengatakan, potensi ekspor dari Kabupaten Kotawaringin Timur sangat besar. Pihaknya pun terus bersinergi dalam meningkatkan akselerasi ekspor hasil pertanian dan perkebunan.
"Sektor pertanian dan perkebunan telah mampu mendatangkan devisa negara, membuka lapangan kerja dan menjadi sumber pendapatan penduduk," tegasnya.
Dalam kesempatan itu ia melepas ekspor komoditas pertanian berupa karet lempengan sebanyak 522 ton dengan nilai ekonomi Rp 9 miliar, 8,3 ribu ton Palm Kernel Expeller dengan nilai Rp 36 miliar dan 19 ribu ton Palm Kernel Olein dengan nilai ekonomi Rp 134 miliar di pelabuhan Bagendang, Kabupaten Kotawaringin Timur. Nilai total ekspor mencapai Rp 178 miliar.
Komoditas pertanian berasal dari beberapa perusahaan perkebunan di Kabupaten Kotawaringin Timur dan akan diberangkatkan menuju Cina, Vietnam, Malaysia, Jerman, Finlandia, Jepang dan Amerika Serikat.
Kepala Karantina Palangkaraya Parlin Robert Sitanggang menambahkan, potensi ekspor di Kalimantan Tengah cukup besar dengan aneka ragam komoditas. Tidak hanya kelapa sawit dan turunannya, namun juga karet, aquatic plant serta sarang burung walet (SBW).
"Kita harus terus meningkatkan kualitas dan memenuhi standar agar investor tertarik untuk berinvestasi di sini," ujarnya.
Dengan begitu, ekspor dapat dilakukan dari Kalimantan Tengah langsung tanpa harus dikirim ke Jawa dahulu. Hal ini tentunya akan mempersingkat waktu pengiriman dan biaya.
https://ift.tt/2Fk2owd
March 22, 2019 at 06:51PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Fk2owd
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment