Muslimah Amerika sama sekali tidak dibatasi dengan mengenakan jilbab.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Hijab tidak berarti membatasi ruang gerak seorang perempuan. Namun demikian, Muslimah yang berhijab bisa melakukan apapun dan berkarya di balik balutan jilbab di kepalanya. Demikian kisah tentang wanita dan jilbabnya yang dituangkan dalam sebuah buku berjudul 'Under My Hijab', karya seorang penulis Muslim Amerika bernama Hena Khan.
Pemenang penghargaan penulis Muslim Amerika ini lahir dan besar di Maryland, Amerika Serikat. Ia menggunakan buku anak-anak yang baru itu untuk menceritakan kisah seorang gadis Muslim muda yang mengamati wanita dalam kehidupannya dan cara unik mereka mengenakan penutup kepala sebagai gambaran kepribadian, karakter, dan selera mode mereka.
"Salah satu hal yang sangat saya sadari adalah kenyataan bahwa wanita Muslim sama sekali tidak dibatasi dengan mengenakan jilbab. Mereka mampu melakukan segalanya dan apapun yang mereka mau. Mereka modern, mandiri, berpendidikan, dan kuat. Mereka orang Amerika," kata Khan kepada Anadolu Agency, seperti dilansir pada Selasa (5/3).
Pada Sabtu (2/3) lalu, Hena tampak berpose untuk berfoto dengan buku barunya berjudul 'Under My Hijab' itu di Washington, AS. Hena adalah salah satu penulis Amerika pertama yang membawa karakter Muslim ke permukaan dalam bentuk buku anak-anak. Di bukunya, ia menggunakan sajak, ilustrasi yang cerah untuk menginspirasi Muslim dan mendidik non-Muslim tentang jilbab.
Jilbab memang identik dengan pakaian yang dikenakan oleh Muslimah. Definisi kata jilbab memiliki implikasi yang lebih luas. Dalam bahasa Arab, kata 'jilbab' berarti pembatas atau partisi. Dalam Islam, jilbab merupakan prinsip kesopanan dan mendefinisikan bagaimana wanita dan pria harus berperilaku, berbicara dan berpakaian.
https://ift.tt/2TicwQ0
March 05, 2019 at 02:41PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2TicwQ0
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment