REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Selandia Baru untuk waspada dan berhati-hati pascainsiden penembakan massal di dua masjid di negara itu. Hingga kini, dilaporkan 40 orang meninggal akibat penembakan tersebut.
"Ya, (WNI disana) berhati-hati," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (15/3).
Menurut JK, ia telah menginstruksikan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru untuk memantau perkembangan kondisi pascapenembakan. Apalagi diketahui, terdapat enam WNI yang berada di lokasi penembakan. Namun, baru tiga yang diketahui berhasil dihubungi.
"Ya, saya menginstruksikan Pak Dubes untuk memantau terus dan berusaha menemukan, mengetahui ke mana yang enam orang tadi. karena tiga sudah diketahui dan sisa tiga," ujar JK.
Sebelumnya, ia menyampaikan ucapan belasungkawa atas insiden penembakan tersebut. "Pemerintah Indonesia dan saya pribadi sebagai ketua umum dewan masjid tentu sangat sedih melihat apa yang terjadi di New Zealand, dimana pada saat ini dilaporkan ada 40 orang yang meninggal di dua masjid Al Noor dan satu lagi," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (15/3).
JK pun mengutuk keras pelaku penembakan yang menembak umat Islam saat sedang melaksanakan Shalat Jumat tersebut. "Di samping tentu mendoakan korban juga mengutuk itu pelakunya yang menurut kabar itu beberapa orang, mungkin empat orang," ujar JK.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menilai penembakan sebagai serangan yang terorganisir. Itu setelah, aksi yang dilakukan para pelaku disiarkan langsung di media sosial facebook.
"Ini berarti ini suatu upaya yang sangat terorganisir direncakan dengan baik dan apalagi dia membawa kamera live streaming atas kejadian itu, jadi betul-betul ini kelompok," ujar JK.
Sementara, Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes) Wellington mengimbau seluruh WNI yang tinggal di wilayah Selandia Baru agar waspada. Hal itu menyusul serangan penembakan oleh pria bersenjata di dua masjid di Selandia Baru, Jumat (15/3).
Pernyataan KBRI Wellington juga menyerukan warga Indonesia untuk aktif memantau perkembangan pemberitaan media soal terkait insiden tersebut.
"Sehubungan dengan terjadinya aksi penembakan di Masjid di Christchruch, KBRI Wellington mengimbau kepada seluruh warga masyarakat yang berdomisili di wilayah Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga agar waspada dan aktif memantau media guna mengetahui perkembangan terkait insiden tersebut," kata pernyataan KBRI Wellington dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (15/3).
Kedubes juga menyerukan untuk memberikan informasi, jika terdapat WNI yang terdampak akibat insiden tersebut. "Apabila terdapat informasi terkait keberadaan WNI yang terdampak, mohon kesediannya untuk menghubungi pihak KBRI Wellington," kata pernyataan KBRI Wellington.
"Bagi keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut serta bantuan konsuler, dapat menghubungi hotline KBRI Wellington +64211950980 dan +64223812065," pernyataan tersebut menambahkan. Menurut catatan Kementerian Luar Negeri Indonesia, terdapat 331 WNI di Christchurch, 134 di antaranya adalah mahasiswa.
Penembakan di dua masjid di Selandia Baru sangat memilukan. Pelaku bukan hanya menyerang saat jamaah sedang shalat Jum'at, tapi juga menyiarkannya secara langsung di media sosial.
Video aksi penembakan itu bahkan telah beredar di grup-grup pesan pertemanan Whastapp. Pelaku berjalan masuk di salah satu masjid dan menembakan secara acak orang-orang yang ada didalam.
Jamaah yang kemungkinan telah meninggal atau terluka terbaring di lantai masjid. Salah seorang yang berada di Masjid Al-Noor mengatakan kepada media, pelaku merupakan warga kulit putih, pirang mengenakan helm serta rompi anti peluru.
"Pelaku memegang senjata besar, dia datang dan menembakan orang yang berada di masjid, di sudut mana saja," ujar Ahmad Al-Mahmoud, salah satu saksi.
Sejumlah jamaah mencoba menghindar dari tembakan. Mereka melarikan diri dengan memecahkan pintu kaca. Radio Selandia Baru, mengutip saksi di dalam masjid, mengatakan, ia mendengar tembakan dan melihat empat orang terbaring serta darah di mana-mana.
Pemerintah Selandia Baru mengonfirmasi, setidaknya 40 orang telah meninggal. Sebanyak 30 di Masjid Al-Noor dan 10 lainnya di masjid di Linwood. "Ini adalah salah satu hari tergelap bagi Selandia baru," ujar Perdana Menteri Jacinda Ardern, Jumat (15/3).
https://ift.tt/2JbIyIz
March 15, 2019 at 03:12PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2JbIyIz
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment