REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi mengatakan, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif tidak mendapat informasi tentang kedatangan Presiden Suriah Bashar al-Assad pekan lalu. Hal itu yang menjadi alasan Zarif menyerahkan surat pengunduran diri.
"Kementerian Luar Negeri tidak mendapatkan informasi di level apa pun (tentang kunjungan tersebut) dan informasi tetap tidak tersedia sampai akhir kunjungan," kata Qassemi kepada Kantor berita Iranian Students News Agency (ISNA), Selasa (5/3).
Pada pekan lalu Presiden Iran Hassan Rouhani telah menolak pengunduran diri Zarif. Menlu Zarif dinilai sebagai sosok yang memperkuat koalisi moderat.
Koalisi itu kerap menjadi sasaran kelompok garis keras atas kesulitan yang terjadi di Iran karena kesempakatan nuklir tahun 2015.
“Salah satu alasan pengunduran diri Dr. Zarif adalah kurangnya koordinasi dengan kementerian luar negeri. Dan seperti yang telah diumumkan sebelumnya, pengunduran diri menteri yang terhormat itu bukan masalah pribadi dan perorangan," kata Qassemi.
Qassemi menambahkan, pengunduran diri Zarif bertujuan agar usaha positif Kementerian Luar Negeri dan sistem diplomatik Iran kembali ke jalur yang benar.
Komandan Pasukan Quds, bagian Garda Revolusi Iran yang bertugas di perbatasan Qassem Soleimani ikut dalam pertemuan dengan Assad. Dalam pertemuan tersebut Assad bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Pada pekan lalu Soleimani mengatakan Zarif orang yang paling bertanggung jawab dalam kebijakan luar negeri Iran.
https://ift.tt/2XD2JCI
March 05, 2019 at 02:55PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2XD2JCI
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment