Sunday, March 24, 2019

TKN Ungkap Alasan Banten Jadi Lokasi Pertama Kampanye Akbar

Banten adalah provinsi tempat kelahiran Kiai Ma'ruf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banten menjadi provinsi pertama yang akan menjadi lokasi pertama kampanye terbuka bagi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

Salah satu alasan menjadikan Banten sebagai lokasi pertama, karena Kiai Ma'ruf Amin lahir di provinsi tersebut.

"Ini momentum baik bagi Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin untuk memulai di sebuah tempat yang dalam konteks kesejarahan begitu luar biasa," ujar Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto saat dikonfirmasi, Ahad (24/3).

Selain itu, Banten juga dianggap sebagai salah satu provinsi yang memiliki jumlah penduduk yang banyak. Sehingga diharapkan, jelang Pemiliha Presiden (Pilpres) 2019, elektabilitas pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin dapat terus meningkat.

"Ketika kampanye dihadiri Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf, seluruh partai koalisi Indonesia Kerja bergerak ke Banten," ujar Hasto.

Perlu diketahui, kampanye terbuka akan dimulai pada hari ini 24 Maret hingga 13 April mendatang. TKN Jokowi-Ma'ruf Amin akan melakukan kampanye terbuka perdananya di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Banten.

Pada hari selanjutnya, TKN akan melakukan kampanye terbuka di Banyuwangi, Jember, dan Malang. Sedangkan pada 26 Maret 2019, kampanye terbuka akan digelar di Aceh, dan Pekanbaru, Riau.

Selanjutnya, pada 27 Maret 2019, Jokowi dijadwalkan berkampanye di Pontianak, Kalimantan Barat. Pada 28 Maret 2019, Jokowi akan menghadiri kampanye di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan berlanjut ke Mamuju, Sulawesi Barat.

Untuk 29 dan 30 Maret, TKN belum merilis lokasi dilaksanakannya kampanye terbuka. Namun, rencananya pada dua tanggal tersebut, kampanye terbuka akan digelar di lokasi yang berada di sekitar Jakarta, guna bersiap untuk menghadapi debat Pilpres ke empat. 

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2Czgfyg
March 24, 2019 at 01:52PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Czgfyg
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment