Thursday, March 7, 2019

April Diprediksi Jadi Awal Kemarau 2019

BMKG memprediksi puncak kemarau di bulan Agustus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prediksi awal kemarau 2019 dimulai April mendatang. Kemudian puncak kemarau diperkirakan terjadi pada Agustus hingga September 2019.

"Indonesia memiliki 342 zona musim (ZOM), awal musim kemarau 2019 diprediksi akan mulai masuk pada bulan April 2019 di sebagian wilayah Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa sebanyak 79 ZOM (23,1 persen)," kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana saat dihubungi Republika, Jumat (8/3).

Sementara itu, dia melanjutkan, wilayah-wilayah yang diprediksi awal musim kemarau pada Mei 2019 sebanyak 99 ZOM (28,9 persen). Meliputi sebagian Bali, Jawa,  Sumatera dan  sebagian Sulawesi. Kemudian sebanyak 96 ZOM (28,1 persen) akan masuk awal musim kemarau di bulan Juni 2019 di Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologisnya yaitu periode 1981-2010, ia menambahkan, awal musim kemarau 2019 di Indonesia umumnya sama dengan rata-ratanya 127 ZOM (37,1 persen). Mundur sebanyak 128 ZOM (37,4 persen), dan maju sebanyak 97 ZOM (25,5 persen).

BMKG juga meminta perlu diwaspadai wilayah-wilayah yang awal musim kemaraunya terlebih dahulu. Yaitu di sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur bagian Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat bagian tengah dan Selatan, sebagian Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, dan Riau Serta Kalimantan Timur dan Selatan.

Prakiraan sifat hujan selama periode musim kemarau 2019 diprakirakan normal atau sama dengan rata-ratanya sebanyak 214 ZOM (62,6 persen), kemudian 82 ZOM (24 persen) akan Bawah Normal (lebih rendah dari rata-ratanya) dan 46 ZOM (13,4 persen) akan mengalami sifat hujan atas normal (lebih tinggi dari rata-ratanya). Ia juga meminta perlu diwaspadai wilayah yang periode kemaraunya akan lebih kering dari normalnya seperti di wilayah NTT, NTB, Bali, Jawa bagian Selatan dan Utara, Sebagian Sumatra, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Merauke.

"Kemudian puncak musim kemarau 2019, BMKG diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus-September 2019," katanya. Karena itu, ia meminta perlu diwaspadai wilayah yang rentan terhadap bencana yang ditimbulkan oleh curah hujan yang rendah yaitu kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan penyediaan air bersih.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2TwbLSI
March 08, 2019 at 01:05PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2TwbLSI
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment