REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Dompet Dhuafa bersama pemerintah Pemprov Jawa Timur terus melakukan berbagai tindakan untuk kembali memulihkan kondisi korban banjir di 15 wilayah Jawa Timur. Kondisi korban mulai dari kondisi psikologis, kondisi tubuh, hingga kondisi rumah, semua dalam penanganan tim relawan.
Banjir di 15 wilayah tersebut memang telah surut, dimana 12.495 keluarga menjadi korban terdampak musibah tersebut. Salah satu yang turun langsung adalah tim Disaster Management Center (DMC) dan juga tim relawan Dompet Dhuafa di berbagai cabang baik Jawa Timur, Yogyakarta maupun Jawa Tengah.
“Dompet Dhuafa sigap dalam merespons bencana dengan mendirikan pos hangat, aksi layanan medis hingga menghilangkan rasa trauma pada korban melalui tim Psychological First Aid (PFA),” ucap Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, drg Imam Rulyawan, dalam keterangannya, Selasa (12/3).
Dompet Dhuafa Jawa Timur bersama sejumlah relawan, melakukan kegiatan Psychological First Aid (PFA) di Desa Pengkol, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Pada Ahad (10/3). Tidak hanya ada pelayanan PFA, Dompet Dhuafa juga menyediakan pos medis dan pos hangat untuk masyarakat terdampak.
Semua relawan DMC dan Dompet Dhuafa terjun mulai dari evakuasi, distribusi logistik kepada para korban hingga sekarang dalam proses pemulihan bencana. Tim berupaya memulihkan keadaan seperti sediakala, karena masyarakat yang terkena banjir ingin hidup normal kembali.
Selain itu, untuk menguatkan dan menghidupkan kembali aktivitas masyarakat terdampak banjir Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur, tim DMC dan Dompet Dhuafa cabang Jawa Timur, berkolaborasi melakukan pembersihan fasilitas umum dari kotoran sisa banjir.
Dompet Dhuafa Jawa Timur bersama aktivis kemanusiaan turut membersihan lumpur sisa banjir di permukiman penduduk, dan mendistribusikan dua tangki air berkapasitas 1.100 liter di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Ngawi. Lalu membersihkan lumpur sisa banjir di SDN 03 Kasreman, Kabupaten Ngawi, dengan total penerima manfaat berjumlah 300 jiwa.
Meski sejumlah titik mulai surut, namun kondisi cuaca masih belum dapat terprediksi dan banjir kapan saja bisa datang. Sadar dan tanggap bencana perlu dihadirkan di masyarakat. Selain itu, bagi masyarakat yang berada di wilayah aman, dapat membantu sesama untuk siap siaga menghadapi bencana bersama Dompet Dhuafa.
“Armada ambulance turut disiagakan di sejumlah titik. Pada kondisi bencana banjir Pulau Jawa ini, kami sengaja menghadirkan hampir semua pelayanan masyarakat yang ada di Dompet Dhuafa. Mengingat saat banjir, tentu cuaca juga kurang bersahabat dan kondisi kesehatan masyarakat rentan sakit. Maka kami hadir dari fase respons hingga pemulihan di setiap titik banjir yang ada,” jelas Imam.
Masyarakat masih terus membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka. Sejauh ini, memang bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa, telah tertanganani secara baik oleh relawan, masyarakat, dan juga pemerintah.
https://ift.tt/2HuDPPJ
March 12, 2019 at 03:49PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2HuDPPJ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment