REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dalam waktu 10 tahun dapat terbangun jalur moda raya terpadu (MRT) di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Jokowi menargetkan jalur MRT sepanjang 231 kilometer (km).
"Ini kita harapkan dalam 10 tahun sepanjang 231 km bisa kita selesaikan," kata Presiden Jokowi saat peresmian pengoperasian MRT Jakarta di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Ahad (24/3).
Jokowia menyebutkan anggaran yang diperlukan untuk pembangunan 231 km MRT Jakarta dan sekitarnya itu mencapai Rp 571 triliun. Menurut dia, anggaran itu termasuk untuk penataan ruang, penataan pemukiman, juga masalah yg berkaitan dengan drainase di dalam kota.
Ia menyebutkan jumlah anggaran itu merupakan jumlah dana yang dibutuhkan untuk wilayah Jakarta Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi. "Kita ini bicara Jabodetabek, LRT MRT terintegrasi semuanya," katanya.
Ia menyebutkan pemerintah akan mengadopsi praktik penyelenggaraan transportasi publik yang baik. "Semua negara yang baik kita jadikan contoh," katanya.
Sementara itu terkait pembangunan MRT Jakarta Fase II (Bundaran HI-Kota), Presiden mengatakan, hingga saat ini tidak ada masalah. Sebelumnya, Jokowi menyebutkan pembangunan MRT di Jakarta dan sekitarnya merupakan kebutuhan mendesak.
Ia menyebutkan, berdasar studi Bappenas, kerugian akibat kemacetan di Jakarta dan sekitarnya beberapa tahun lalu mencapai sekitar Rp 65 triliun per tahun. "Sekarang dihitung lagi sudah Rp 100 triliun. Apa mau diteruskan? Lebih baik dipakai untuk bangun MRT dan LRT benar? Itu yang namanya keputusan politik sehingga secara makro negara kita tetap untung gede," katanya.
Jokowi menyebutkan hitungan terakhir untuk membangun MRT di Jakarta untuk seluruh jalur sepanjang 231 km memerlukan biaya Rp 571 triliun. "Apa artinya? ya lebih baik dibangun daripada kita rugi Rp100 triliun setiap tahun," katanya.
https://ift.tt/2Fz6zG1
March 24, 2019 at 03:33PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Fz6zG1
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment