REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kecamatan Lengkong di Kota Bandung menginisiasi program umroh untuk guru mulai 2019. Camat Lengkong TB Agus Muyadi mengatakan program itu dilakukan dengan bekerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Dewan Keluarga Masjid (DKM). PGRI bertugas menyeleksi guru teladan sedangkan MUI dan DKM menjadi pengelola dana.
Ia menjelaskan awal mula program itu dilakukan atas kerja sama Kecamatan Lengkong dengan Rumah Quran yang berada di Jalan Selontongan, Kecamatan Lengkong, Bandung. "Kebetulan kemarin mereka bantu korban First Travel. Kita berikan programnya, nyambung. Kebetulan sisa satu tempat dan kami berikan untuk guru berprestasi," kata dia di Balai Kota Bandung, Selasa (5/3).
Menurut dia, ada 22 guru yang mengikuti seleksi oleh PGRI. Tiga di antaranya merupakan guru honorer. Satu guru yang dinilai paling berprestasi akan diberangkatkan umroh di mana seluruh biaya akomodasi ditanggung oleh Rumah Quran.
Namun Agus mengakui kesempatan guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) akan lebih besar untuk terpilih. Ini karena seleksi dilakukan secara serius termasuk menilai pendidikan dan latar belakang guru tersebut.
Karena itu, ia berinisiatif untuk menggalang dana memberangkatkan guru nonformal seperti honorer dan guru ngaji. "Kita siapkan untuk nonformal itu melalui (program) Sorga (sodakoh warga) dan saya berikan buku tabungan dari PGRI, tabungan masyarakat yang peduli pendidikan. Siapapun boleh melakukan infaq sodakoh. Nanti ujungnya dipakai untuk umroh itu kalau sudah terkumpul, bergulir saja," kata dia.
Agus optimistis program itu akan berjalan mandiri pada tahun-tahun berikutnya. Dengan mengandalkan tabungan PGRI dan Sorga, setidaknya dalam satu tahun dua guru yang dapat diberangkatkan umroh. Satu untuk ASN dan satunya untuk guru honorer atau guru ngaji.
"Programnya baru mulai tahun ini. Insya Allah lanjut, makanya saya beri buku tabungan ke PGRI. Saya ikut nyumbang duluan, lalu serahkan ke mereka. Dikelola pengurus PGRI. Siapapun boleh berkontribusi," kata dia.
Agus mengatakan apresiasi kepada guru itu dilakukan karena Kecamatan Lengkong memiliki banyak sekolah. Menurut dia, ada sekitar 90 sekolah di Kecamatan Lengkong. Sehingga pemerintah dalam hal ini kecamatan terinspirasi untuk memberikan hadiah bagi guru teladan dan berprestasi.
Ia menambahkan program Sorga juga dibuat untuk memberangkatkan umroh para guru ke depannya tak hanya dibuat untuk tujuan pendidikan. Lebih dari itu, dana yang terkumpul dari Sorga juga dapat digunakan untuk kegiatan sosial lainnya. Menurutnya dana yang dikumpulkan warga itu akan dikelola oleh MUI dan DKM. "Itu bisa membantu kegiatan yang tak tercover oleh APBD," kata Agus.
https://ift.tt/2tSZpW4
March 05, 2019 at 01:43PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2tSZpW4
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment