
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah bangunan tak didominasi fungsi. Ada pula simbol dan keindahan rancangan yang membalutnya. Demikian pula Madrasah Karatay. Madrasah yang dibangun di Konya pada 1251 Masehi ini menjadi pertanda bagi pencapaian kemajuan peradaban Muslim.
Madrasah ini dibangun oleh Celaleddin (Jalaluddin) Karatay. Ia seorang wazir Sultan Izzeddin Keykavus. Sosok yang berjasa dalam merancang dan menghadirkan keindahan pada bangunan itu adalah Muhammad bin Hawlan Al Dimiski.
Pada mulanya, pembangunan dilakukan untuk merespons kebutuhan pendidikan. Dinasti Seljuk yang berkuasa saat itu, berkeinginan masyarakatnya memiliki akses pendidikan yang baik sehingga tradisi keilmuan bisa berkembang pesat.
Dan sebenarnya, semula pembangunan dihadapkan pada masalah luas lahan yang tersedia. Menurut R A Jairazbhoy dalam An Outline of Islamic Architecture, lahan yang ada tak terlalu luas. Namun, justru inilah yang menjadi pintu masuk keindahan Madrasah Karatay.
Sang arsitek, Muhammed bin Hawlan Al Dimiski, mulai menuangkan keahliannya. Ia merancang sebuah bangunan tertutup dengan sebuah iwan tunggal. Iwan merupakan ruangan besar berbentuk persegi panjang yang memiliki dinding tinggi besar beratap kubah dengan ukuran besar.
Kubah itu berlubang di bagian tengahnya sebagai tempat masuknya cahaya matahari. Di bawah kubah terdapat kolam untuk wudhu. Dimiski mampu mengatur seluruh unit bangunan dan menghadirkan beragam fungsi optimal pada bangunan madrasah yang relatif kecil itu.
https://ift.tt/2Tf0y4I
March 20, 2019 at 01:59PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Tf0y4I
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment