REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pembukaan Rakernas Kementerian Perdagangan 2019 pada Selasa (12/3) pagi tadi di ICE BSD, Tangerang Selatan. Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi kinerja Kemendag yang telah membangun dan merevitalisasi lebih dari 4.200 unit pasar sepanjang 2014 hingga 2018.
Bahkan angka ini masih belum termasuk 8.900 unit pasar desa yang dibangun selama periode yang sama. Uniknya, ada satu sesi saat Presiden meminta sejumlah kepala dinas dari daerah yang merasa pasarnya paling jelek dan paling bagus untuk maju ke depan.
Dari sisi 'pasar paling jelek', Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Manokwari Selatan Syahrial mengajukan diri untuk mau ke atas panggung bersama Presiden. Sementara dari sisi 'pasar terbagus', Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Tanah Datar Marwan mengacungkan jarinya untuk bisa naik ke pentas.
Dialog antara Presiden dengan kedua pejabat daerah pun berjalan hangat. Syahrial, pejabat dari Manokwari Selatan di Papua Barat, mengungkapkan uneg-unegnya soal buruknya fasilitas Pasar Oransbari, di wilayahnya. Syahrial menyampaikan, pasar tersebut sempat terdampak gempa bumi pada 2001 dan sebagian bangunannya ambruk.
Pemda, ujar Syahrial, sempat mengalokasikan APBD untuk membangun kembali namun tidak cukup. Bahkan Syahrial mengaku pasar yang ia kelola tak memiliki tempat parkir dan becek saat hujan melanda. "Drainase juga belum bagus pak. Dulu dibangun dengan dana TP (tugas pembantuan) tapi tidak cukup," kata Syahrial, Selasa (12/3).
Syahrial pun memberi isyarat kepada Presiden agar pemerintah pusat mau turun tangan memperbaiki bangunan pasar yang minim fasilitas. Menanggapi keluhan Syahrial, Jokowi lantas memberi sejumlah syarat sebuah pasar dianggap layak dan mampu menarik konsumen. Menurut Presiden, pasar di daerah harus bersih, memiliki lahan parkir, tidak becek, dan tidak bau. Syarat-syarat tersebut disebut 'mutlak' agar konsumen mau mampir.
"Bagus. Pak Kadis mau mengakui pasarnya jelek. Pak Menteri (PUPR) ini (tolong) langsung dibangun," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Kadis Koperindag Kabupaten Tanah Datar Marwan juga menyampaikan alasannya mengapa ia percaya diri bahwa pasar yang dikelolanya adalah yang terbaik. Sejumlah program ternyata sudah digalakkan Pemkab Tanah Datar termasuk menggandeng Kejati untuk memberikan penyuluhan hukum bagi pedagang pasar dan pengunjung. Pemda bahkan menggandeng Dinas Kesehatan untuk memberikan pelayanan gratis kepda pedagang dan pengunjung pasar.
"Tapi pasar kami terlalu sempit pak. Dana TP belum cukup menampung pedagang dari 45 desa. Kami butuh dana hanya Rp 50 miliar untuk pelataran parkir," ujar yang memanfaatkan momen bertemu Presiden untuk menyampaikan aspirasi pembangunan di daerah.
Akhirnya, gayung pun bersambut. Presiden memerintahkan Menteri PUPR untuk menindaklanjuti rencana perluasan lahan pasar di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. "Pak Menteri segera dibangun. Ini nggak lebih loh ya Rp 45 miliar," katanya.
https://ift.tt/2u1PBZY
March 12, 2019 at 06:06PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2u1PBZY
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment