IHRAM.CO.ID,RIYADH — Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan visa elektronik untuk calon jamaah haji dan umrah akan keluar dalam hitungan menit selaras dengan kampanye dan perusahaan haji/umrah yang direncanakan pemerintah.
Baca Juga:
Penasihat menteri haji dan umrah dan penyelia umum platform elektronik haji dan umrah, Abdulrahman Shams mengatakan calon jamaah yang datang dari luar Kerajaan Arab Saudi (KSA) terikat dengan perusahaan dan agen penyedia layanan haji dan umrah untuk mendapatkan visa.
“Visa elektronik akan dikeluarkan untuk entitas ini yang akan dilisensikan untuk memfasilitasi haji dan umrah di negara-negara ini,” kata Shams dilansir di Arab News, Selasa (12/3).
Shams mengatakan platform elektronik akan mencakup layanan baru yang akan memberikan akses non-Saudi ke portal. Sehingga, non-Saudi dapat meninjau paket layanan, memilih paket, dan mengajukan visa secara elektronik.
Dia menjelaskan otoritas haji dan umrah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri Saudi untuk mengeluarkan visa secara elektronik dalam beberapa menit setelah melengkapi formulir yang diperlukan, tanpa perlu paspor melalui kedutaan.
Shams meyakini langkah itu akan membantu mendorong lebih banyak calon jamaah ke Tanah Suci. Arab Saudi telah mengeluarkan lebih dari 4,33 juta visa umrah tahun ini. Berbagai langkah Kementerian Haji dan Umrah telah membantu memfasilitasi perjalanan calon jamaah dan meminimalkan pra-perencanaan.
Di bawah Visi Saudi 2030, KSA berharap dapat menarik lebih dari 30 juta jamaah umrah ke negara tersebut. Selain itu, KSA mampu menyediakan berbagai layanan kelas atas pada jamaah.
Pada Januari, kementerian memperbarui portal daring untuk mendukung calon jamaah asing. Hampir 1,1 juta Muslim menggunakan portal daring Maqam dalam fase uji coba tahun lalu. Portal itu memungkinkan calon jamaah memilih lebih dari 30 perusahaan yang menyediakan layanan perjalanan dan akomodasi ke Makkah dan Madinah.
Berita Terkait
Kementerian telah membahas rencana menggabungkan layanan elektronik sejak November 2018. Wakil menteri Haji dan Umrah Abdulaziz Al-Wazzan, mengatakan inisiatif ini bertujuan membuat visa lebih mudah diakses oleh calon jamaah. Selain itu, inisiatif juga berkontribusi pada peningkatan jumlah jamaah.
https://ift.tt/2tZKUA9
March 12, 2019 at 03:00PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2tZKUA9
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment