Wednesday, March 6, 2019

Trinidad dan Tobago Rutin Jadi Tuan Kegiatan Keislamanan

Umat Islam di negara ini terbagi menjadi dua generasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Trinidad dan Tobago adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Laut Karibia. Kepulauan Karibia terdiri atas belasan negara kecil, seperti Guyana, Trinidad dan Tobago, Suriname, dan lainnya. Kawasan ini cukup terkenal di seantero dunia karena keindahan alamnya. Tak heran, Karibia menjadi salah satu tujuan wisata terpopuler di dunia.

Di tengah aktivitas turisme yang kerap kali melupakan nilai-nilai agama, banyak masyarakat Karibia yang tetap mementingkan nilai-nilai ketuhanan. Komunitas Muslim pun, meski bukan mayoritas, telah hidup di kawasan ini sejak lama. Jumlah mereka cukup besar sehingga turut memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memeluk Islam karena agama ini dinilai mengajarkan keseimbangan hidup di dunia dan akhirat.

Ahmad Khan, yang juga ketua Islamic Missionaries Guild International, sebuah lembaga keagamaan yang berkedudukan di Guyana, menjelaskan, jumlah umat Islam di kepulauan Karibia mencapai sekitar 400 ribu jiwa. Mereka tersebar di sejumlah negara di kawasan ini, yakni Barbados, Grenada, Dominika, Puerto Rico, Kepulauan Virgin, dan Jamaika.

Seperti dilaporkan fiqhislam.com, konsentrasi terbesar umat Islam Karibia berada di Guyana dengan populasi mencapai 120 ribu jiwa. Sedangkan, di Trinidad dan Tobago terdapat sekitar 100 ribu jiwa. Meski begitu, di Trinidadlah pusat keislaman kawasan ini.

Di republik seluas 1.980 meter persegi dengan penduduk 1,3 juta jiwa ini kerap diselenggarakan kegiatan keislaman berskala internasional. Pangeran Arab Saudi, Muhammad Ibnu Faisal, misalnya, pernah datang ke Trinidad untuk menghadiri sebuah konferensi dakwah Islam.

Secara geografis, Trinidad dan Tobago terletak di bagian selatan Karibia. Negeri ini memiliki aneka ragam budaya. Sikap tenggang rasa dan toleransi agama telah menjadi bagian dari masyarakat Trinidad sejak lama. Selain Islam, dua agama terbesar lainnya adalah Kristen dan Hindu. Negeri kepulauan yang pernah diduduki oleh bangsa Spanyol, Inggris, dan Prancis ini memiliki sejarah panjang dalam hal perbudakan dan kuli kontrak. Hal ini memberi sumbangan besar bagi keragaman budaya negeri ini.

Dalam hal dakwah dan penyebaran Islam di Trinidad, saat ini tercatat dua tokoh agama yang paling berperan, yakni Nizam Mohammed dan Noor Mohammed Hassanali. Mereka giat berdakwah di masjid-masjid dan kegiatan itu berhasil membangkitkan ghirah(semangat) keislaman di kalangan komunitas Muslim.

Tahun lalu, salah satu dari mereka memberikan khotbah Idul Fitri di sebuah lapangan besar di Jean Pierre Cultural Complex di Port of Spain. Saat itu, sekitar 4.000 jamaah memenuhi lapangan tersebut. “Muslim di Trinidad meski tidak terlampau besar, sangat terorganisasi,” ungkap Imtiaz Ali (32 tahun), seorang Muslim Trinidad.

Dikatakan, umat Islam di negara ini terbagi menjadi dua generasi. Pertama, generasi yang masih memegang teguh tradisi. “Mereka sulit menerima Islam yang dinamis,” lanjut Ali. Sedangkan, kelompok kedua adalah generasi muda Muslim. “Tahun lalu, ada sekitar 100 orang dari Trinidad yang menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dan sebagian besar berasal dari kalangan generasi muda.”

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2HkTnFN
March 06, 2019 at 07:19PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2HkTnFN
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment