REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Teknologi pembatas kecepatan tampaknya akan menjadi wajib untuk semua kendaraan yang dijual di Eropa mulai tahun 2022, setelah aturan baru disetujui sementara oleh Uni Eropa.
Para pegiat kebijakan menyambut baik langkah yang menurut mereka akan menyelamatkan ribuan nyawa. Aturan ini pada akhirnya bertujuan untuk mengurangi kematian di jalan menjadi nol pada 2050.
Langkah-langkah keselamatan yang disetujui oleh Komisi Eropa termasuk bantuan kecepatan cerdas (ISA), pengereman darurat canggih dan teknologi pemelihara jalur.
Komisaris Uni Eropa Elzbieta Bienkowska mengatakan setiap tahun, 25 ribu orang kehilangan nyawa di jalan. Sebagian besar kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan manusia.
"Dengan fitur keselamatan canggih baru nanti diwajibkan, kita dapat memiliki dampak yang sama seperti ketika sabuk pengaman pertama kali diperkenalkan," kata Bienkowska dilansir di BBC, Rabu (27/3).
Badan amal keselamatan jalan menyebutnya sebagai 'hari penting' dan mendesak Inggris untuk mengadopsi peraturan tersebut setelah Brexit. Namun Asosiasi Mobil mengatakan kecepatan membantu kendaraan untuk menyalip atau masuk ke jalan raya.
Statistik Inggris menunjukkan lebih dari 1.700 orang tewas di jalan setiap tahun. Brake mengatakan kecepatan adalah faktor yang berkontribusi dalam seperempat kecelakaan fatal.
Direktur Brake, Joshua Harris mengatakan ini adalah hari yang penting bagi keselamatan di jalan. "Langkah-langkah ini akan memberikan lompatan besar untuk keselamatan jalan abad ini," kata Harris.
Fitur keselamatan lain yang disetujui untuk mobil, van, truk, dan bus Eropa mencakup teknologi yang memberikan peringatan tentang rasa kantuk dan gangguan pengemudi, seperti ketika menggunakan smartphone saat mengemudi, dan perekam data jika terjadi kecelakaan. Langkah-langkah baru ini juga mencakup perbaikan pada visi langsung pengemudi bus dan truk dan penghapusan titik-titik buta.
Dewan Keselamatan Transportasi Eropa memuji rencana tersebut, yang bertujuan untuk membantu menghindari 140 ribu cedera serius pada 2038.
Presiden Asosiasi Mobil (AA) Edmund King mengatakan tidak ada keraguan bahwa teknologi dalam mobil yang baru dapat menyelamatkan nyawa. Dia juga menambahkan ada "kasus yang baik" untuk pengereman darurat otonom yang dipasang di semua mobil.
"Ketika menjadi ke adaptasi kecepatan cerdas, kasusnya tidak begitu jelas," katanya.
https://ift.tt/2JIq6YB
March 27, 2019 at 02:08PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2JIq6YB
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment