REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (7/3) atau Jumat (8/3) pagi WIB. Penguatan dolar AS ini karena para pelaku pasar mencerna sejumlah data ekonomi dan mata uang tunggal Eropa, euro turun tajam.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (7/3) bahwa dalam pekan yang berakhir 2 Maret, klaim pengangguran awal AS, ukuran kasar pemutusan hubungan kerja (PHK) tercatat 223 ribu. Angka ini turun 3.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya.
Euro melemah tajam setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas proyeksi pertumbuhan 2019 menjadi 1,1 persen dari perkiraan sebelumnya 1,7 persen. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,82 persen menjadi 97,696 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1183 dolar AS dari 1,1307 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3074 dolar AS dari 1,3171 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7010 dolar AS dari 0,7027 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,53 yen Jepang, lebih rendah dari 111,80 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0122 franc Swiss dari 1,0049 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3455 dolar Kanada dari 1,3420 dolar Kanada. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
https://ift.tt/2tXIgee
March 08, 2019 at 07:17AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2tXIgee
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment