REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Kemenangan Juventus atas Napoli pada pekan ke-26 serie A akhir pekan lalu bukan sembarang kemenangan. Skor 2-1 untuk Juventus yang berstatus sebagai tim tamu ternyata menjadi rekor tersendiri bagi 'Si Nyonya Tua'.
Tim yang dikomando Massimiliano Allegri itu mencetak rekor tidak terkalahkan selama 26 pertandingan berturut-turut bagi Juventus ketika menjadi tim tandang. Juventus memecahkan rekornya sendiri pada November 2017. Saat itu, Juventus tak terkalahkan sebagai tim tandang sebanyak 25 pertandingan sebelum dihentikan oleh Sampdoria dengan skor 3-2.
Pada saat yang sama, kemenangan Juventus atas tuan rumah Napoli memperlebar jarak antara mereka dengan 16 poin. Jarak tersebut ternyata jarak terjauh antara pemuncak klasemen dengan peringkat kedua dalam sejarah serie A.
Jarak terjauh yang pernah tercatat sejarah liga Italia adalah 12 tahun lalu di musim 2006-2007. Kala itu, Inter Milan memiliki jarak 15 poin di atas AS Roma.
Di satu sisi, tim yang berkostum Hhtam-putih itu sedang dalam catatan impresifnya karena belum juga terkalahkan dalam 30 pertandingan terakhir di semua kompetisi musim ini. Catatan terbaik mereka dalam satu musim di semua kompetisi adalah 38 pertandingan tak terkalahkan pada musim 2011-2012. Juventus juga pernah mencatat rekor tidak terkalahkan sebanyak 49 laga selama tahun 2011 hingga 2013.
Dengan sisa 12 laga di Serie A saja, Juventus memiliki kans yang terbuka lebar untuk kembali memecahkan rekor di kancah sepak bola Italia musim ini. Ditambah lagi, Juventus masih menjadi peserta di Liga Champions dan Coppa Italia.
Dari segi poin, Juventus juga berpotensi memecahkan lagi rekornya sendiri. Saat ini Massimiliano Allegri membawa Juventus meraih 72 poin dari 26 laga di serie A.
Pada musim 2013-2014, ketika Juventus masih dilatih oleh Antonio Conte, Juventus meraih 102 poin dalam satu musim Serie A sekaligus memecahkan rekor baru sepakbola Italia. Di musim ini, rekor tersebut kembali memungkinkan untuk dipecahkan jika Juventus mrmenangkan minimal 11 dari 12 laga sisa.
Dominasi Juventus juga diprediksi akan tetap solid hingga akhir musim. Cristiano Ronaldo dan rekan-rekan siap memperpanjang rekor menjuarai Serie A dalam delapan musim berturut-turut sejak 2011.
Jika Juventus kembali menjuarai Coppa Italia, Juventus akan meraih gelar itu selama lima tahun secara konsisten selama lima tahun terakhir. Tidak hanya itu, apabila Allegri mampu mengawinkan gelar Serie A dan Coppa Italia sekaligus, ia akan menjadi pelatih dan tim pertama di Italia yang mengawinkan dua gelar selama lima tahun.
Dominan di negeri sendiri, superior pula di Eropa. Jika dibandingkan dengan pemuncak klasemen di lima liga top Eropa, Juventus menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan musim ini. Namun, soal catatan tidak terkalahkan, Massimiliano Allegri atau Antonio Conte masih tertinggal dari salah satu pelatih legenda asal Italia, Fabio Capello. Rekor tidak terkalahkan masih dipegang Capello sebanyak 58 pertandingan kala melatih AC Milan pada medio 1990-1993.
Allegri masih punya kesempatan untuk memecahkan rekor absolut itu. Tetapi, kesempatan itu terganggu oleh kabar hengkangnya Allegri pada akhir musim ini.
Dikabarkan, pelatih berusia 51 tahun itu diminati oleh Timnas Italia untuk menggantikan Roberto Mancini menjelang gelaran Piala Eropa 2020 sekaligus memperbaiki kondisi Timnas Italia yang melempem karena gagal lolos Piala Dunia 2018 lalu. Selain itu, kabar perginya Allegri juga datang dari tim raksasa Spanyol, Real Madrid, yang memiliki minat khusus terhadap Allegri untuk menggantikan peran Santiago Solari yang dianggap kurang impresif musim ini.
Padahal, Cristiano Ronaldo sempat menyebut bahwa ia dan rekan-rekannya berjanji untuk berjuang meraih cita-cita bersama meraih gelar liga Champions sekaligus mencapai torehan yang belum pernah didapatkan Juventus, yaitu meraih treble.
https://ift.tt/2ENd9rN
March 05, 2019 at 12:16PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2ENd9rN
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment