Tuesday, March 12, 2019

Menko PMK Ingin Masjid tidak Jadi Tempat Penyebaran Hoaks

Menko Puan berharap masjid bisa jadi tempat anak-anak belajar sejak dini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, menghadiri acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Gerakan Nasional Sejuta Masjid Ramah Anak (SEMARAK). Dalam kesempatan itu, ia menginginkan agar masjid tidak dijadikan tempat untuk penyebaran hoaks atau tempat mencaci maki.

“Masjid itu memang bermanfaat agar tidak dipergunakan untuk hal-hal negatif seperti menyebarkan hoaks, kemudian menghujat, atau kemudian menggunakan area masjid itu untuk saling mencaci maki. Tapi masjid semata-mata harus digunakan untuk beribadah, beraktualisasi dalam ilmu pendidikan Islam,” kata Puan saat ditemui awak media usai hadiri acara Silatnas SEMARAK di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (12/3).

Berkaitan dengan SEMARAK, ia menginginkan agar masjid bisa menjadi tempat bagi anak-anak untuk belajar sejak dini. Para orang tua harus membuat anak mau meluangkan waktunya untuk ke masjid, lalu belajar secara langsung dalam menjalani tata cara beribadah yang baik dan benar.

Ia memberikan contoh dalam kehidupan keluarganya, sewaktu Puan masih kecil di mana sang ibu, Megawati Soekarnoputri beserta almarhum ayahnya Taufik Kiemas, mengajarkan dia dan saudaranya untuk solat berjamaah ketika Shalat Ied. Meskipun mereka berontak ataupun menangis, mereka tetap membawa dirinya untuk solat berjamaah sebagai bentuk pembelajaran juga.

Bagi dia, ini bukan hanya sekadar seremonial atau keinginan sementara saja, tapi ini akan diimplementasikan di lapangan. “Salah satu jalannya adalah, nanti kita harus mencari siapa yang menjadi pengurus atau pengelola masjidnya, yang bisa bertanggung jawab dalam pelakasanaan program ini,” kata Puan.

SEMARAK ditargetkan akan bisa rampung pada 2030 mendatang, namun pembangunannya akan tetap dijalankan mulai tahun ini. Puan sangat mengapresiasi atas inisiatif yang dilakukan Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini, karen itu ia meminta untuk ada sinergi dan gotong royong dengan kementerian lainnya, agar bisa mengimplementasikan ini.

“Khususnya Kemenag, Kemenkes, dan Kementerian PPPA ya agar bagaimana masjid itu bisa kita kembalikan manfaatnya, dan anak-anak itu kemudian bisa hadir, datang, belajar dan kemudian mendapatkan ilmu yang bermanfaat melalui masjid,” papar Puan.

Pada tahun ini, rencananya akan ada pembangunan masjid ramah anak di 10 provinsi Indonesia, yang akan dijadikan contoh bagi masjid lainnya. Kemudian untuk masjid-masjid yang sudah ada, juga akan dilakukan perombakkan sesuai dengan konsep masjid ramah anak.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2CfVmI5
March 12, 2019 at 05:00PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2CfVmI5
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment