REPUBLIKA.CO.ID, ALEXANDRIA -- Pemerintah Mesir mengumumkan proyek penyelamatan katakomba (pemakaman bawah tanah) berusia 2.000 tahun dari naiknya air di kota Alexandria telah selesai. Para arkeolog menyebut kuburan bawah tanah itu sebagai pemakaman era Yunani-Romawi terbesar di Mesir.
Kuburan bawah tanah itu terancam rusak oleh air sejak pertama kali ditemukan pada 1900. Katakomba digunakan dari abad pertama hingga abad keempat. Katakomba itu terkenal karena memiliki arsitektur penguburan yang memadukan seni Mesir, Yunani, dan Romawi kuno.
Naiknya air membuat Mesir menjalankan proyek drainase besar-besaran yang dibantu Badan Internasional Amerika Serikat (USAID) mulai 2017. “Program itu telah membantu menyelesaikan masalah yang mengancam wilayah itu selama lebih dari 100 tahun,” kata Menteri Purbakala Mesir, Khaled Al Anani seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (5/3).
“Program yang unik, dimana kami memadukan arkeologi dan teknik sipil bersama-sama,” kata Thomas Nichols seorang insinyur yang terlibat dalam proyek itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Mesir berupaya mempromosikan penemuan benda-benda bersejarah yang ditemukan di seluruh penjuru negeri itu. Hal itu dilakukan sebagai upaya menghidupkan kembali pariwisata yang sempat terkena imbas dari gejolak pemberontakan 2011.
https://ift.tt/2H0zNiT
March 05, 2019 at 10:46AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2H0zNiT
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment