REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antusiasme masyarakat terhadap uji coba moda raya terpadu (MRT) tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya warga yang memesan tiket uji coba secara daring di situs ayocobamrtj.com sejak dibuka pada Selasa (5/3). Masa uji coba sendiri berlangsung pada Selasa (12/3) hingga Ahad (24/3).
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pada hari kedua, tercatat 150 ribu pendaftar dalam situs MRT untuk mengikuti uji coba. Angka tersebut terbilang mengejutkan karena melebihi ekspektasi.
"Ini memperlihatkan, masyarakat memang semangat mencoba (MRT)," kata Wiliam kepada Republika di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (7/3).
William mengatakan, jumlah pendaftar pada hari kedua tersebut sudah melebihi 50 persen dari kuota yang disediakan PT MRT Jakarta untuk dua pekan uji coba, yakni 285.600 orang. Kebanyakan di antara mereka memilih mengikuti uji coba pada akhir pekan. Sebab, ia memprediksi tidak sedikit yang akan membawa keluarga atau kerabat.
Pada hari pertama, setidaknya 92 ribu masyarakat sudah mendaftarkan diri. Dengan antusiasme yang diperlihatkan masyarakat selama dua hari pertama masa uji coba, diprediksi kuota pendaftar dapat habis pada Jumat (8/3). "Kami melihatnya sebagai hal baik," ujar William.
Berdasarkan data PT MRT Jakarta, uji coba pada hari pertama akan mengangkut 4.000 penumpang yang dijadwalkan berangkat dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Selama 13 hari uji coba tersebut, jumlah penumpang yang diangkut tiap hari akan berbeda-beda. Dalam pekan pertama, jumlah penumpang akan bertambah 4.000 orang setiap harinya.
Pada pekan berikutnya sampai hari terakhir uji coba, Ahad (24/3), MRT akan mengangkut 28.800 penumpang setiap harinya. Secara keseluruhan, akan ada 285.600 penumpang yang akan menjajal MRT selama 13 hari masa uji coba.
Informasi mengenai uji coba MRT dapat dilihat melalui situs ayocobamrtj.com. Terdapat dua opsi yang dapat dipilih, yakni pendaftaran reguler dan pendaftaran dengan disabilitas.
Sementara itu, PT MRT Jakarta bekerja sama dengan Bukalapak untuk membuka pendaftaran ke masyarakat umum. Untuk mendaftar, masyarakat harus login ke akun Bukalapak terlebih dahulu. Bagi mereka yang belum memiliki akun, dapat mendaftar melalui surel ataupun nomor ponsel yang harus diverifikasi setelahnya.
Kemudian, masyarakat dapat masuk ke halaman Event di Bukalapak untuk mendaftar. Di situ, calon pendaftar bisa memilih hari uji coba yang diinginkan. Mereka juga dapat menentukan halte keberangkatan sesuai keinginan, dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI.
Menurut pantauan Republika, tiket uji coba sudah habis pada tiga hari pertama uji coba, yakni 12-14 Maret. Selain itu, akhir pekan, seperti Sabtu (16/3) dan Ahad (17/3), juga tidak dapat dipilih. Begitu pun dengan Sabtu pekan terakhir uji coba, yakni tanggal 23 Maret.
Selanjutnya, akan muncul kolom informasi yang harus diisi, seperti alamat surel dan identitas. Tidak lama, pendaftar akan menerima surel konfirmasi beserta tiket secara daring. Pada hari uji coba yang sudah dipilih, pendaftar cukup menunjukkan etiket yang dapat diakses melalui aplikasi Bukalapak untuk masuk ke halte.
Agar proses uji coba dapat menjangkau masyarakat luas, PT MRT Jakarta memberikan batasan satu pendaftar hanya bisa membeli dua tiket. Satu surel hanya dapat mendaftar satu kali.
Saat ini, 99 persen persiapan di stasiun bawah tanah dan depo serta stasiun layang MRT sudah selesai. Setelah beroperasi, proyek senilai Rp 16 triliun ini akan memiliki 16 rangkaian kereta dengan enam gerbong di setiap rangkaian perjalanan dan dapat menampung 1.200 hingga 1.800 orang per rangkaian.
Masih terjangkau
Menteri Keuangan Sri Mulyani beserta jajarannya meninjau persiapan operasional MRT di Jakarta, Rabu (6/3). Usai meninjau MRT, Sri Mulyani meyakini moda transportasi terbaru itu mampu menekan inefisiensi waktu yang selama ini dihabiskan oleh masyarakat.
“Ini betul-betul akan mentransformasikan Indonesia khususnya Jakarta menjadi modern. Ini akan memberikan penghematan dan dampak ekonomi yang baik,” kata Sri di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (6/3).
Sri menjajal kereta MRT dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia hingga Stasiun Lebak Bulus. Adapun waktu tempuh hanya memakan 30 menit. Menurut Sri, waktu tempuh yang singkat itu akan dapat dimanfaatkan penumpang untuk hal yang lebih produktif.
Ia juga menilai, usulan tarif tiket MRT sebesar Rp 10 ribu masih terjangkau. Alasannya, manfaat yang akan diterima para penumpang cukup besar. Khususnya, dalam menghemat biaya sekaligus waktu perjalanan di Ibu Kota.
“Harga tiket (Rp 10 ribu) untuk masyarakat Jakarta dan sekitarnya masih terjangkau. Harga tiket dibuat pada level yang masyarakat mampu membayarnya,” kata Sri.
Saat ini, MRT Jakarta memiliki total 13 stasiun. Sri menjelaskan, dengan harga sekitar Rp 10 ribu, rata-rata setiap stasiun sekitar Rp 2.500. Ia menambahkan, aspek yang dipertimbangkan dalam penetapan tarif, yakni dari waktu tempuh, kenyamanan, hingga daya beli masyarakat pengguna.
Terkait daya beli, Sri menilai, sejauh ini tingkat daya beli masyarakat untuk menggunakan MRT masih dianggap dalam koridor yang positif. Dibandingkan pengeluaran yang harus dirogoh saat menggunakan transportasi daring, Sri menilai, MRT masih lebih terjangkau dan nyaman.
https://ift.tt/2EMfvpx
March 08, 2019 at 08:55AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2EMfvpx
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment